TSriBSA8GfrlBSClGpMiGpYoGi==

Fitnah ‘Hitung Angin’, Karyawan Sawit Jadi Korban Arogansi Asisten dan Mandor

Kutai Timur, Muara Wahau // Monitorkrimsus.com

Dugaan praktik fitnah dan arogansi atasan kembali mencoreng wajah perusahaan perkebunan sawit. Sukardi, karyawan tetap Jabdan 1 Afdeling 4, menjadi korban tuduhan sepihak dari Asisten (Nando), Mandor Satu (Widang), dan Mandor Panen (Manto).

Kisah memilukan itu terungkap saat Samsul dari Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) bersama Tispran Kelana, wartawan Mabesnews.com, menemui langsung Sukardi beserta istri dan anak-anaknya di perumahan karyawan,Jumat (12/9/2025).

Sukardi dengan tegas membantah tuduhan “hitung angin” yang dialamatkan kepadanya. Ia menjelaskan, pada Senin (18/8/2025) dirinya memanen sawit, lalu mengeluarkan hasil panen ke pinggir jalan untuk diangkut menggunakan mobil Damtruk di hari yang sama. Namun, dua hari kemudian (20/8/2025), Nando bersama Widang dan Manto melakukan pengecekan di lokasi dan justru melaporkan Sukardi ke kantor estet dengan tuduhan curang.

> “Saya sangat malu. Buah yang saya panen sudah diangkut, tapi mereka tetap menuduh saya menghitung angin. Nama baik saya hancur, istri dan anak-anak saya ikut jadi korban,” ungkap Sukardi dengan suara bergetar.

Buntut dari tuduhan itu, Sukardi kerap menerima sindiran keji dari rekan kerja. Ia disebut makan uang haram, bahkan anaknya ditolak bekerja di lingkungan perusahaan—diduga kuat akibat stigma tuduhan tersebut.

Kasus ini sudah dilaporkan ke Darwis selaku PGS di kantor estet, namun hingga kini Sukardi belum mendapat pembelaan maupun klarifikasi resmi.

Praktik tuduhan sepihak ini menimbulkan pertanyaan besar: apakah manajemen perusahaan sengaja membiarkan fitnah yang merusak martabat karyawan? Ataukah ada kepentingan lain di balik kasus “hitung angin” yang dipaksakan?

Jika manajemen terus menutup mata, bukan hanya nama baik Sukardi yang hancur, tetapi juga reputasi perusahaan yang dipertaruhkan. Fitnah yang dibiarkan adalah bom waktu: cepat atau lambat akan meledak, merusak kepercayaan, dan membuka borok arogansi yang selama ini ditutupi.

Publisher :  TIM/Red/Samsul

Komentar0

Type above and press Enter to search.