TSriBSA8GfrlBSClGpMiGpYoGi==

Terungkap, Murid SD Keracunan MBG di Ketapang Gunakan Daging Ikan Hiu

Oleh : Rosadi Jamani Ketua Satupena Kalbar

Banyak yang kaget, kok bisa daging ikan hiu dijadikan lauk MBG? Bukannya daging ayam atau telur ceplok. Ini “agak laen” ikan hiu. Ketika terjadi keracunan, banyak bilang wajar. Mari kita lindas, eh salah, kupas cerita ikan hiu sambil ngemil fillet ikan dori ala chef Hotel Harris Pontianak, wak!

SDN 12 Benua Kayong, Ketapang jadi sejarah baru kuliner dunia. Bukan tentang bubur paddas Sambas, bukan pula ikan asam pedas, melainkan sebuah eksperimen gizi yang membuat Plato, Aristoteles, bahkan Sun Tzu geleng kepala. Anak-anak SD disuguhi daging ikan hiu filet saus tomat. Dari tanggal 23 hingga 29 September 2025, menu ini menjadi tragedi sekaligus komedi yang membuat 24 murid dan 1 guru mendadak mual, muntah, sesak napas, seolah sedang audisi untuk iklan obat masuk angin nasional.

Hiu! Predator puncak laut, yang biasanya ditakuti penyelam dan dipuja WWF sebagai satwa penting ekosistem, tiba-tiba muncul di kotak makan bergizi. Anak-anak kecil, yang biasanya bahagia dapat nugget ayam atau telur dadar, kini dipaksa bersua dengan daging hiu yang bau menyengat, bersahut dengan sayur berlendir yang ikut ditaruh di kotak nasi. Kalau Dante menulis Divine Comedy tentang neraka, surga, dan purgatorium, maka MBG menulis Divine Catering tentang hiu, saus tomat, dan muntahan berjamaah.

Kepala Regional MBG Kalbar dengan wajah penuh tanggung jawab berkata ini adalah kelalaian penyedia makanan. Dapur penyedia langsung dihentikan operasionalnya, meski kita tahu, yang berhenti sebenarnya bukan cuma dapur, tapi juga selera makan seisi sekolah. Lebih dramatis lagi, lokasi dapur ternyata berdampingan dengan somel, tempat pengolahan kayu yang beraroma asap pekat. Setiap kali koki mengaduk saus tomat, yang ikut larut bukan hanya bumbu, tapi juga parfum karbon monoksida. BGN jelas melarang dapur berada di dekat sumber pencemar, tapi di lapangan aturan sering kali hanya jadi dekorasi rapat, sama seperti spanduk “Kebersihan adalah Sebagian dari Iman” yang dipasang di WC umum.

Ternyata ini bukan hanya di Ketapang. Di Pamekasan, Jawa Timur, tercatat ada 33 dapur MBG yang bahkan belum mengantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi. Ada dapur yang masak di lantai tanpa masker. Seolah-olah menu makan bergizi gratis itu diciptakan dari resep eksperimental, sejumput nasi, seiris ikan, ditambah setetes keringat koki dan satu helai rambut bonus. Semua demi mandat nasional. Ketika ada yang protes, beberapa Korwil MBG menjawab dengan kalimat epik yang pantas diukir di dinding Senayan, “Yang penting program berjalan, karena ini perintah Presiden.” Betapa heroik! Kesehatan anak-anak bisa ditawar, tapi mandat kekuasaan tidak boleh goyah.

Padahal, konsumsi daging hiu di Indonesia bukanlah kebiasaan umum. Paling hanya di Banyuwangi, di PPP Muncar, masyarakat lokal kadang mengolah hiu kejen. Sisanya, hiu lebih dikenal lewat siripnya yang masuk ke sup mewah atau diekspor ke negeri jauh. Menghidangkan daging hiu ke anak SD sama absurdnya dengan menghidangkan steak T-Rex di hajatan 7 bulanan. Lebih gila lagi, hiu sebagai predator puncak menyimpan logam berat seperti merkuri, arsenik, timbal, dan kadmium. Para ahli gizi sudah lama memperingatkan agar anak-anak dan ibu hamil menghindarinya. Tapi di Ketapang, peringatan itu kalah telak oleh saus tomat sachet dan semangat birokrasi.

Konservasi pun ikut jadi korban. WWF berteriak agar konsumsi hiu dihentikan demi menjaga keseimbangan laut, namun suara itu hilang ditelan mesin somel dan rapat koordinasi. Anak-anak SD yang sakit perut kini bukan hanya korban kelalaian dapur, tapi juga terseret dalam konspirasi kepunahan global.

Maka inilah makan bergizi ala republik. Apa yang tidak membunuhmu, akan membuatmu muntah. Jika dulu generasi muda diiming-imingi minum susu agar kuat, sekarang generasi Alpha dijejali hiu agar… entah apa. Seorang bapak bijak di warung kopi Ketapang berucap lirih, “Kalau hari ini anak SD makan hiu, besok-besok jangan kaget kalau mereka makan naga. Sekalian biar jadi Avenger.” Kita hanya bisa tertawa getir, karena di negeri ini, program makan gratis bisa berubah jadi babak baru Game of Thrones, dengan hiu sebagai cameo, dan anak-anak sebagai korban epik.

Foto Ai, hanya ilustrasi.

Publisher : Krista#camanewak

Komentar0

Type above and press Enter to search.