Sanggau, Kalbar — Monitorkrimsus.com
DPC MAUNG Sanggau menyampaikan keprihatinan mendalam terkait mangkraknya tiga proyek smelter bauksit di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Salah satu proyek, PT Kalbar Bumi Perkasa, bahkan telah dicabut izin usahanya karena tidak menunjukkan perkembangan signifikan.
Ketua MAUNG Sanggau, Tambos Napitulu menyatakan bahwa mangkraknya proyek-proyek smelter ini tidak hanya merugikan perekonomian daerah, tetapi juga berpotensi melanggar sejumlah ketentuan hukum.
"Kami menduga ada indikasi pelanggaran terhadap Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, khususnya Pasal 170 yang mewajibkan perusahaan pertambangan untuk melakukan pengolahan dan/atau pemurnian hasil tambang di dalam negeri," tegas Tambos. Kamis ( 16/10/25).
Lebih lanjut, Tambos menjelaskan bahwa mangkraknya proyek smelter juga dapat dikaitkan dengan potensi pelanggaran terhadap Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. "Jika proyek ini mangkrak karena perencanaan yang tidak matang atau pelaksanaan yang tidak sesuai dengan AMDAL, maka ada potensi pelanggaran terhadap ketentuan lingkungan hidup," tambahnya.
MAUNG Sanggau mendesak pemerintah, khususnya Kementerian ESDM dan Pemerintah Daerah Kabupaten Sanggau, untuk melakukan audit investigasi terhadap proyek-proyek smelter yang mangkrak ini. Audit investigasi ini diharapkan dapat mengungkap penyebab utama kemandekan proyek, potensi kerugian negara, serta pihak-pihak yang bertanggung jawab.
"Kami juga meminta aparat penegak hukum untuk turun tangan jika ditemukan indikasi tindak pidana korupsi atau penyalahgunaan wewenang dalam proyek-proyek smelter ini," ujar Tambos.
MAUNG Sanggau juga menyoroti lambatnya penanganan masalah ini oleh pemerintah. "Pemerintah seharusnya lebih proaktif dalam mengawasi dan mengevaluasi proyek-proyek smelter. Jangan sampai masalah ini berlarut-larut dan merugikan masyarakat serta negara," tegas orang nomor satu di DPC MAUNG Sanggau.
Mangkraknya tiga proyek smelter bauksit di Sanggau menjadi tamparan keras bagi upaya hilirisasi mineral di Indonesia. MAUNG Sanggau akan terus mengawal kasus ini dan mendesak pemerintah untuk mengambil tindakan tegas terhadap perusahaan yang lalai dalam melaksanakan kewajibannya. Kasus ini harus menjadi pelajaran bagi semua pihak agar lebih serius dan bertanggung jawab dalam mengelola sumber daya alam demi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangsa.
Publisher : TIM/RED
Penulis : TIM MAUNG
Komentar0