TSriBSA8GfrlBSClGpMiGpYoGi==

Mengenal Gus Yazid yang Dijebloskan ke Penjara Gara-gara Nyuci Uang 20M

Oleh : Rosadi Jamani Ketua Satupena Kalbar

Pontianak — Monitor86.com

Gus..gus..piye toh. Mestinya konsentrasi saja buka praktik pengobatan tradisional, hasilnya halal. Ini malah nyoba-nyoba nyuci uang alias money laundry. Masuk penjara kan akhirnya. Tahun baru dirayakan di balik jeruji. Simak narasinya sambil seruput Koptagul, wak!

Lengkap sudah perguruan silat korupsi di negeri ini. Jurusnya makin banyak, alirannya makin rumit, dan murid-muridnya tak lagi hanya berseragam dinas. Dari menteri, pejabat eselon, kepala daerah, pengusaha, pengacara, rektor, sampai ada kepala desa sudah ramai dikerangkeng. Kini muncul spesies baru koruptor, seorang pemuka agama. Di sinilah nama Ahmad Yazid alias Gus Yazid Basyaiban masuk gelanggang. Ia membawa reputasi ulama, pesantren, dan yayasan, seperti pendekar yang disambut tepuk tangan sebelum bertanding.

Mari kita angkat ia setinggi langit lebih dulu, seperti pendekar tua yang dihormati sebelum duel dimulai. Gus Yazid dikenal sebagai ulama Jawa Timur, pengasuh Pondok Pesantren Ar-Rahman Basyaiban, Ketua Yayasan Silmi Kaffah, praktisi pengobatan tradisional. Geraknya halus, ucapannya lembut, auranya seperti jurus Tapak Angin, tak terlihat tapi dipercaya mampu merobohkan penyakit dan keraguan. Di mata jamaah, ia seperti pendekar yang sudah menamatkan Kitab Putih Moralitas, tinggal mengajarkan jurus ikhlas dan sabar.

Namun, dalam silat korupsi, yang paling berbahaya justru jurus yang tak diajarkan di padepokan. Pada Selasa malam, 23 Desember 2025 pukul 22.30 WIB, gelanggang berubah. Tim Jampidsus Kejaksaan Agung bersama Kejati Jawa Tengah melakukan serangan cepat ke kediamannya di Bekasi, Jawa Barat. Bukan jurus salam tempel, melainkan kuncian hukum. Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Anang Supriatna, menyebut penangkapan itu terkait dugaan tindak pidana pencucian uang dalam kasus korupsi penjualan aset tanah milik BUMD PT Cilacap Segara Artha.

Di sini jurus Gelap Mata dimainkan. Penyidik menemukan bukti permulaan yang cukup bahwa Ahmad Yazid diduga menerima atau menguasai penempatan hasil tindak pidana korupsi dari jual beli tanah seluas kurang lebih 700 hektare. Nilainya Rp20 miliar. Angka itu bukan sekadar nominal, tapi tenaga dalam yang disedot dari perut negara. Tanah bergerak, uang mengalir, dan jurus Cuci Tangan berubah menjadi jurus Cuci Uang. Sebuah teknik tingkat tinggi dalam kitab Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan TPPU, Pasal 3, 4, dan 5, yang kini dibacakan bukan di kelas pesantren, melainkan di ruang pemeriksaan.

Setelah ditangkap, ia dibawa ke Semarang, tiba Rabu, 24 Desember 2025 pukul 05.00 WIB. Tanpa jurus melayang, tanpa aji menghilang. Ia ditahan di Lapas Kelas I Semarang selama 20 hari sejak 24 Desember. Foto rompi oranye, peci, sarung, dan borgol menjadi koreografi baru: tarian pendekar tumbang. Dana yang disebut mengalir itu dikaitkan dengan kerabat mantan Pangdam IV Diponegoro, sementara kerugian negara dalam kasus PT Cilacap Segara Artha mencapai sekitar Rp237 miliar. Ini bukan lagi sparring ringan, ini duel berdarah antara iman simbolik dan hukum positif.

Rekam jejaknya yang dulu dipuja kini seperti jurus lama yang terbaca oleh lawan. Pesantren diasuh, yayasan dipimpin, pengobatan alternatif dipraktikkan, bahkan pernah mendaftar sebagai bakal calon bupati Banyuwangi meski tak berlanjut. Semua itu runtuh oleh satu kuncian, status tersangka. Kepercayaan publik terpental, padepokan moral berguncang, dan jamaah menyadari, seragam religius tak kebal dari tendangan hukum.

Akhirnya kita muak, bukan karena takjub pada jurusnya, tapi karena lelah ditipu oleh bayangan pendekar. Di negeri ini, terlalu banyak yang hafal jurus salam dan doa, tetapi lupa kuda-kuda kejujuran. Korupsi telah menjadi ilmu silat paling laris, dipelajari diam-diam, dipraktikkan rapi, dan dibungkus ayat. Saat gong terakhir dipukul, kita tahu yang roboh bukan hanya satu orang, melainkan marwah yang selama ini kita jaga dengan iman dan harapan.

Foto Ai hanya ilustrasi


Publisher : Kris#camanewak

Komentar0

Type above and press Enter to search.